Lemari maya, tempat penyimpanan hasil kreativitas Gagas. Gagas suka sekali membaca dan menulis. Catatannya yang tercecer dalam banyak buku oleh orang tuanya dikumpulkan dalam portofolio ini.
Berlatar belakang kesukaan Gagas dalam menulis, dan mulai menumpuknya buku-buku hasil coretan Gagas, maka Ortu Gagas mulai menggagas adanya wadah digital untuk anak lelaki mereka. Sayang jikalau hasil tulisan Gagas yang menunjukkan sejarahnya dalam mengenal kata-kata, diksi yang tak populer dalan aktivitas hidup keseharian, cerita yang sempat ia dengar lewat buku-buku yang dibacanya, tayangan TV dan Video yang ditontonnya, dan pengalaman realnya bersama keluarga dan teman-temannya, tidak tersimpan dengan baik. Oleh karena itu lahirnya Digital Portfolio yang bisa menyimpan hasil karya Gagas sampai kapan pun. Semoga bermanfaat untuk perkembangan Gagas kelak. (adhi dan endah, ortu Gagas, 14 Mei 2010)
Menemukan dokumen tulisan Gagas 2 tahun lalu........
Hahahahahahahaha........................... wow..wow...... ini adalah tulisan Gagas ketika masih kelas 1 SD. Ia tulis bulan Mei 2008, sekitar 2 tahun lalu. Gagas belum bisa membuat kalimat lengkap dan menulis dengan menggunakan tanda baca atau huruf kapital yang benar. Sungguh luar biasa buku ini ditemukan oleh Ibunya Gagas, sehingga bisa didokumentasikan di portofolio digitalnya. Menemukan karya anak yang bisa disimpan adalah pengalaman luar biasa. Semoga tulisan lain yang demikian banyak dalam buku-buku lama yang baru ditemukan ini makin membuat Gagas mengerti, bahwa jika seorang anak mau belajar dengan keras, ia pasti akan mendapat kemajuan. Tak penting seberapa bagus hasil karyanya, namun menjadi penting ketika ia menyadari bahwa ia tahu kelemahan-kelemahannya, dan lalu membenahinya. Terus belajar, anakku, Sayang!)
GAGAS
Hobby: Menulis, Membaca, Bermain Game Computer: Catur, Scrable, Sepakbola, dan tentu bermain sepak bola sesungguhnya bersama teman-teman se-kompleks.
Gagas, begitu ortu, saudara, teman-temannya memanggilnya, lahir di Surabaya pada tanggal 13 September 2001. Putra kedua dari pasangan Adhi Kristijono dan Endah Mustikaningsih Rahaju Putri ini sekarang bersekolah di SD Negeri Buncitan, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo. Adik dari Adyaning Raras Anggita Kumara ini memang sejak kecil sudah hobby membaca dan menulis. Lebih dari 850-an eksemplar buku cerita ia kumpulkan bersama kakaknya, didukung oleh kedua ortunya. Aktivitas sehari-hari yang paling digemarinya adalah menulis. Membuat coretan di buku-buku tulis yang sengaja disiapkan oleh ortunya, membuatnya tampak keasyikan, sehingga makin lama tulisan-tulisannya makin banyak, dan makin menujukkan peningkatan perbendaharaan kosa kata, dan kualitas teknik menulisnya. Sungguh sayang jika coretan-coretan yang dihasilkannya pada saat menjelang ia berangkat sekolah, sepulang sekolah, malam hari sambil bercengkrama dengan keluarga, akan tersimpan atau terbuang dengan percuma. Webblog yang dibuatkan ayahnya untuk Gagas ini memang sengaja agar bisa dimanfaatkan oleh Gagas untuk menyimpan hasi karya tulisannya yang kebanyakn berupa cerita pendek, narasi yang agak puitis, atau puisi, dan bahkan puisi naratif. Semoga Digital Portfolionya ini bisa bermanfaat untuk perkembangan talentanya dalam tulis menulis. Bersama keluarganya Gagas sekarang tinggal di Puri Permat Regency A-20 Desa Pepe Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo. Sesekali ia pulang kampung menemui Neneknya di Malang, Uti Linoewih atau pulang kampung ke desa Papar bercengkrama dengan kakek-neneknya, Kung Tegoeh Rahayu dan Uti Soemartini. Bersama kakaknya, Raras, yang kini masih menempuh studi di SMP Kristen Petra 5, Gagas seringkali memanfaatkan waktu luangnya dengan membaca buku-buku atau majalah yang dibelikan ortunya secara intensif. Aktivitas bermain bersama teman-teman se-kompleks perumahan, masih menjadi kegemarannya. Apalagi saat hujan turun, musim layanang tiba, atau main kelereng. Ia hanyalah anak kecil biasa yang memiliki kesukaan menulis. Tulisan yang acap kali membuat terperangah ortunya, tatkala menemukan diksi dan terminologi tertentu yang ia temukan dan ia tulis dalam kisah-kisah narasinya.